Sempat aku terfikir, bahwa aku telah menemukan penggantimu, Cahaya Penunjukku. Dia menarik, meskipun tak semenarik dirimu. Dia menawan, meskipun tak semenawan kamu. Dia menyenangkan, meskipun lagi lagi dia tak semenyenangkan kamu. Awalnya, aku kira dia akan menjadi penggantimu Cahaya Penunjukku. Tapi seiring berjalannya waktu, nyatanya aku salah. Aku mulai bosan, aku jenuh. Dia tak seperti kamu.. Nyatanya, aku mulai merindukan sosokmu untuk keseribu kalinya. Aku merindukan kamu yang tak pernah membuatku bosan, yang tak pernah membuatku jenuh selama apapun aku harus menunggu. Aku tak menemukan perasaan itu pada siapapun, Cahaya Penunjukku. Aku tak pernah tau, kenapa bisa jatuh cinta sedalam dan sekuat ini hingga aku tidak bisa melihat laki laki lain. Aku juga tak pernah tau, mengapa sosokmu masih terus melekat dalam ingatan. Aku merindukan perasaan itu, Cahaya Penunjukku. Tak pernah ada lagi laki laki yang membuat hariku cerah hanya karna mendapat sapaan pagi darinya. Belum ada lak...
Happy, free, confused and lonely at the same time. A part time amateur writer,a part time bathroom singer.