Aku gak pernah berubah, aku masih sama, aku masih aku yang dulu saat masih bersama kamu.
Bedanya mungkin, sekarang aku menjadi pribadi yang lebih dramatis.
Kamu tau, betapa hal kecil yang kamu lakukan, bisa begitu merubah diriku.
Aku sakit, dan kamu gak akan pernah tau itu. Kamu gak akan pernah tau, sedalam apa luka yang aku punya karena kepergian kamu. Kamu juga gak akan pernah tau, seperih apa luka itu sekarang dihidup aku.
Kamu juga gak akan pernah sadar, kalo aku disini nyaris selalu meneteskan air mata setiap ingat hal kecil tentang kamu.
Rasa sayang itu mungkin udah lama hilang, menguap entah kemana. Yang tersisa sekarang, hanyalah setumpuk kenangan yang terus membayangi hari hariku.
Udah gak keitung lagi, seberapa sering aku coba tahan air mata ini setiap kenangan datang menyerbu fikiranku.
Kenangan tentang kamu yang udah coba aku tahan dengan membangun tembok tebal disekelilingnya.
Nyatanya, tembok itu nyaris runtuh setiap kali air mata ini juga hampir menetes.
Pagi ini, aku datang ke tempat penuh kenangan tentang kita. Aku masih ingat dengan begitu jelas setiap detail yang kita lalui selama disini. Tempat itu adalah sekolah kita.
Aku masih ingat saat kamu, dengan begitu polosnya lewat begitu saja tanpa menyapaku sama sekali.
Dan alasan yang kamu gunakan saat itu adalah, malu.
Aku masih ingat, awal percakapan kita yang membuat tanganku gemetaran.
aku juga ingat, pertama kalinya kita bertatap muka saat moment kelulusan.
Aku masih ingat, saat pertama kali kamu memelukku dan menimbulkan perasaan hangat dalam diriku yang sulit aku gambarkan.
Aku ingat semua kenangan kita dengan jelas, yang tidak mampu aku tuliskan satu persatu.
Kamu tau, saat menulis ini, aku berusaha mati matian menahan air mataku.
Aku menulis ini, saat aku tak kuat lagi menahan semuanya sendirian. Saat aku tak kuat lagi dihantui sosok mu dalam kenangan.
Aku pengen banget nanya sama kamu, kenapa kamu pergi? Sedangkan rasa sakit yang aku rasa gak pernah pergi. Dan mungkin hari ini, aku bener bener kangen kamu.
Mungkin awalnya, aku mati rasa. Dan aku mensyukuri hal itu. Tapi semakin lama, kekebalan itu semakin hilang. Aku semakin lemah, kenangan semakin sering datang. Aku ingin mati rasa lagi tuhan..
aku fikir, dari sakit hati ini aku bisa lari. Tapi semakin lama, semakin aku coba, aku semakin sadar ;gak ada jalan untuk lari. Karena semua jalan yang aku tempuh terasa buntu.
Dan aku fikir juga, aku bisa dengan gampang ngelupain kamu. Tapi aku tau, ada sesuatu yang gak bisa aku lakuin. Dan sesuatu itu adalah ; aku gak bisa nemu jalan untuk lepasin kamu pergi..
Komentar
Posting Komentar