Kamu tau, aku benci kenangan? Aku benci kenangan karena saat dia datang, aku ngerasa lemah.
Aku benci kenangan, karena dia cuma kenangan, karena dia cuma bisa di ingat, yang bisa aku panggil sesuka hati aku, asal aku rela menanggung sakitnya.
Tapi kenapa, setelah waktu berjalan selama ini, kenangan tentang 'kamu' yang udah aku singkirin sampai aku bangun tembok tebal disekelilingnya, tetap aja masih bisa menghantui aku.
Aku capek. Aku ingin tersadar dari bayang-bayang yang selama ini terlalu sering aku kejar.
Where are your fucking promise? You promise me, never let me down and will love me now and forever.
Aku benci harus jujur mengenai ini, bahwa sosokmu selalu jadi sebab perasaan rindu tak pernah tersesat saat menemui jalan pulang.
Aku melihatmu, mengenalmu, lalu mencintaimu. Sesederhana itulah kamu mulai menguasai hari-hariku.
Aku sadar, aku sudah terlalu lama menyiksa diriku sendiri demi harapan kosong yang kamu rancang sedemikian rupa sehingga terlihat nyata.
Ini semua perjuanganku, untuk kamu..
Apakah sudah cukup menghilangkan kedinginan dan ketidak pekaanmu?
Inilah perjuanganku, yang selama ini kamu abaikan. Apakah hatimu sedikit tersentuh, hingga kau datang dan ingin membawaku segera pulang?
Komentar
Posting Komentar