Ditengah tugas yang p, tulisan yang berceceran dan hafalan yang seolah tak pernah berhenti ini ; aku masih sempat memikirkan kamu.
Aku merindukan kamu, merindukan saat kita bisa berbicara malu-malu, bukan berjauhan seperti ini. Hal-hal yang terjadi di masa lalu yang hanya bisa di kembalikan oleh mesin waktu. Itu berarti, aku tak dapat mengembalikan kamu yang dulu.
Dan ketika puluhan orang bertanya mengapa sosok pria egois, arogant, dan keras kepala seperti kamu bisa merebut hatiku sedalam ini? Aku hanya menjawab dengan senyum miris, dengan mata berair, dengan kata-kata yang tersirat. Rasanya ingin ku muntahkan semua, bahwa sosok itu adalah kamu. Kamu telah menjelma secara magis dalam setiap tulisanku. Kamu, entah kenapa dengan kekuatan apa, mampu membuatku terluka parah seperti ini.
Aku masih tak punya daya untuk melupakanmu. Kamu masih mampir di otakku dalam berbagai rupa dan bentuk, dengan berbagai cara dan gaya. Aku jatuh cinta dan kamu tak mau tau seberapa dalam perasaanku. Aku tak bisa lupa mata itu, mata yang pertama kali kulihat bersinar saat pertama kali menatap mataku. Mata yang menarikku kedalam jurang sedalam ini. Mata yang cahayanya harusnya dua bulan lalu kutolak mentah-mentah.
Tuhan pasti punya rencana terbaik dan aku tak menyesali semua. Aku tak pernah meminta dan memohon agar aku mencintaimu, perasaan ini datang tanpa kumau dan aku tak punya kuasa untuk menolak. Tak banyak yang tau bahwa aku sangat mencintaimu. Tak banyak yang tau bahwa air mataku masih terjatuh untukmu, yang mereka tau aku hanyalah persinggahanmu, yang menjadi penghiburmu.
Padahal mereka tak tau bahwa kita pernah berjalan begitu jauh. Jika memang aku tak serius, mengapa aku masih ingin memperjuangkan kamu hingga saat ini? Jika aku memang hanya main-main, mengapa aku masih menangis ketika bercerita tentangmu pada teman-teman kita? Mengapa? Kamu meringis dan tak bisa menjawab.
Andai aku punya mesin waktu, sebenarnya yang ingin aku ulang adalah masa-masa perkenalan kita, masa-masa saat aku dan kamu masih baik-baik saja. Andai aku punya mesin waktu, aku ingin mengubah sikap-sikap burukku yang mungkin menyebabkan kamu pergi secepat ini. Andai aku punya mesin waktu, aku ingin.......... Kamu kembali.
Komentar
Posting Komentar