Kenalin, nama gue Alya. Lengkapnya Alya Dhiara Parameswari. Gue siswi kelas 3 di sebuah SMP swasta di Jakarta. Hari hari gue membosankan sekali. Ya gimana gak bosan, setiap harinya dihadapin sama ujian, ulangan, hapalan, praktek, demi gue bisa lulus dengan nilai yang bagus dari sekolah ini.
"Al, lo udah hapalin rumus Fisika buat ujian lisan besok?" tanya Nisa, bestiest gue, temen seperjuangan dan temen gila gilaan gue.
"Belum. Lo udah ngapalin emangnya?" tanya gue dengan malasnya, sejujurnya gue ga ingat kalau ada hapalan rumus untuk besok.
"Eh anak anak pada mau shalat jamaah, mau ikut ga?"
"Iya, tungguin ya."
Lalu kami semua bersama shalat dzuhur di masjid sekolah kami. Karena gue udah kelas 9 dan menghadapi ujian jadi kita semua tetap stay untuk bimbel tambahan. Gue mulai bosan dengan rutinitas ini, waktu yang biasanya bisa gue pakai untuk tidur siang sekarang berkurang. Belum lagi ditambah jadwal les sore gue, makin makin aja gue gak ada waktu untuk istirahat.
Gue juga mulai bosan dengan suasana kelas gue yang gini gini aja, rasanya mau cepet lulus dan nanggalin seragam putih biru yang tiga tahun belakangan gue pakai. Hari ini adalah jadwal bimbel untuk pelajaran matematika, yang sesungguhnya materinya ga ada yang gue kuasain. Gue bener bener lemot untuk urusan matematika.
"Al, si Farah ngelirikin lo aja daritadi. Ada apaan sih?" btw Farah adalah cewek paling enggak banget dikelas gue. Serius, dia gampangan banget diapain juga. Bahasa sekarangnya mah dia cabe cabean kelas.
"gak tau,diemin aja sirik kali." gue hanya melirik ke arah Farah sambil tersenyum sinis ke arahnya.
Biasanya gue pulang sekolah jam 1 siang, tapi karena bimbel jadi pulang sekitar jam 3 sore. Gue melihat jadwal krs gue dengan bosan, bimbel tinggal tiga hari lagi. Ujian di depan mata, gue harus lebih mempersiapkan diri gue untuk masuk ke SMA. Lagian gue bosen banget di SMP, garing, nothing special.
Pelajaran bimbel kali ini lewat begitu aja didepan mata gue tanpa ada sedikitpun yang masuk otak. Gue rasanya ingin segera sampai dirumah dan merebahkan diri diatas kasur yang memanggil manggil gue untuk segera menidurinya.
-------------------------------------------------
Gak terasa ya, hari jalan secepat ini. Ini udah hari terakhir bimbel, dua minggu lagi gue menghadapi UAS dan bulan depan, UN di depan mata. Rasanya kayak seluruh ujian dihidup gue, dikumpulin saat ini. Gue mulai jarang kumpul sepulang sekolah dengan teman teman gue di tempat langganan kami. Mungkin setelah bimbel ini, kita jadi lebih bisa kumpul kayak dulu.
"Al, balik nanti kumpul ya?" well, lets introduce my another bestiest ever, Vera.
"Yep. Siapa aja?" tanya gue. "Ya anak anak biasa aja. Ada Ferry juga deh kayaknya, tapi gue juga gak tau." Ferry, cowok satu angkatan gue yang gue kenal karena sering kumpul sepulang sekolah kayak gini. Gue gak ngerti ya sebenarnya jalan pikiranya dia apa, gue sejujurnya agak kesal sama dia, ya siapa yang gak kesal kalau ditinggalin waktu baru aja ditinggiin sama dia? Holly shit.
"Gak penting banget Ver." jawab gue dengan malasnya. "Oh iya Al, gue lupa sumpah kan udah sebulan belakangan ini lo deket sama Ramaditya ya. Adek kelas itu kan? Yang jam olahraga nya bareng sama lo dan ngeflirt lo terus?" tanya Vita dengan tidak sabarnya.
"Hmm.. Yang itu ya. Tapi gatau ga jelas banget males ladeninnya. Gue juga ga bisa lepas dia sih, dia suka balap, gue juga, jadi..."
"Kalo emang gak bisa ngelepas ya jangan ngelepas lah Al." sebenernya omongan Vera ada benernya juga, tapi entah kenapa gue ngerasa ragu.
"Tau deh gue pusing." Lagian hubungan gue dan Rama udah agak merenggang sih. Buat apa di pusingin kan?
Kalo ditanya, apa persamaannya sinetron sama gue adalah, dramanya gak selesai selesai. Serius deh, hidup gue penuh drama banget. Gue didekati satu cowok ke cowok lain tapi kenyataannya gak pernah serius. Gue capek sebenarnya seperti ini terus, gue ingin punya seseorang yang bukan hanya sementara, sesaat, sebentar. Gue ingin bersama seseorang itu dengan waktu yang lama. Tapi sayangnya gue gak punya dan belum menemukan seseorang itu. Seseorang yang akan selalu menjaga dan mengerti gue, menyayangi dan menerima gue dengan tulus, seseorang yang gak akan menyakiti gue..
Komentar
Posting Komentar