Gue mendadak galau waktu lo tiba tiba muncul di bbm dengan pm "i was there for you in the darkest time.". Wtf. Hei are you blind? I'm here for you, i'm always here. I love you at your darkest but you left me at my weakest.
Bukannya gue menikmati kegalauan gue selama ini, gue hanya... Mencoba, berpura pura menikmati rasa sakit yang selama ini gue rasakan sendirian. Gue bukan tipe orang yang dengan mudah melupakan dan menggantikan segalanya dengan yang baru. Gue gak semudah itu. Kadang juga gue heran dengan orang orang yang bisa dengan mudahnya dapet pacar baru padahal baru seminggu putus, sebulan putus. Gue bener bener gak ngerti dengan keadaan seperti itu.
Don't get me wrong, gue udah gak ada rasa sayang atau semacamnya sama dia cuman ya you know gak segampang itu untuk lupain kenangan yang selama ini kita ciptain bareng bareng, waktu kita emang singkat tapi kenangan gampang banget buat melekat. Rasanya seluruh hal kecil yang kami lakukan dulu begitu membekas untuk gue. Gue benci, gue bener bener benci sama orang orang yang selalu remehin gue, yang selalu nyindir gue karena gue belum bisa move on, menurut mereka. Padahal disini, gue yang bener bener bisa merasakan apa yang diri dan hati gue rasakan. Gue benci di jugde bahkan sebelum mereka mengenal gue.
Intinya, gue akan membuka lembaran baru, tapi enggak sekarang. Gue akan membuka buku baru saat gue siap nanti, saat hati gue sembuh dari lukanya, saat semua kenangan pergi dari kehidupan gue.
Gue akan mencari dan menemukan yang baru saat tanpa gue sadari, nanti hati gue akan terbuka dengan sendirinya. Gue akan menemukan dan mendapatkan yang baru karena gue menyayangi dia dengan hati gue, dan bukan karena gue kesepian. Intinya gue gak mau menyakiti orang yang menyayangi gue.
Kadang gue merasa kesal, kenapa setelah semua hal yang gue lakukan untuk dia, dia masih punya 1001 macam alasan untuk menjauh dan pergi dari gue? Gue tau, harusnya gue bersyukur sama Tuhan karena dia nunjukin sifat gak baiknya dia di awal seperti ini, sebelum gue terlalu disakiti, juga sebelum perasaan ini semakin dalam. Tapi ngelepasin yang selama ini tergenggam bukan hal yang mudah. Serius, gak gampang lepasin sesuatu yang sebenernya gak pernah ingin gue lepas, bukan hal yang mudah apalagi ditambah kenangan yang sampe sekarang masih setia menghantui.
It's like i gave everything but he gave me nothing...
Tapi gue tetep diam, dan menerima semuanya. Tetep aja entah kenapa rasanya masih kurang untuk menghidupkan hatinya yang mati itu.
Karena cinta adalah ketika kamu ingin memberi sebanyak mungkin, bahkan ketika kamu tidak diminta. -Ardianadw.
Dan waktu gue jatuh cinta sama dia, gue ga tau gimana caranya, apa alasannya, kenapa, i just did. Gue hanya mengikuti dorongan hati gue untuk terus memperjuangkan dia. Gue udah berusaha untuk perbaiki hubungan kami, tapi apa gunanya gue pertahanin mati matian kalau dia inginnya terlepas?
Setelah ada dia, gue gak pernah kehabisan cerita untuk ditulis. Dia menginspirasi gue dalam segala hal, musik, tulisan. Tapi gue harus berdiri, sesulit apapun perjuangan yang harus gue tempuh untuk bangkit dari keterpurukan yang udah dua bulan lebih ini menenggelamkam gue. Tapi bangkit juga butuh waktu dan banyak tenaga. Kadang, kenangan tuh kayak ingus. Udah mau dibuang, eh malah ditarik lagi. Stupid emang, tapi ngebuang kenangan gak segampang ngebuang sampah. Sampah dibuang gak ada bekasnya, sedangkan kenangan? Bekasnya nempel terus sampe gue bener bener bisa ngelupain hal itu.
Gue selalu sendirian di dalam kamar, dengerin lagu lagu mellow, nulis cerita cerita cengeng. Semua itu membuktikan kalau gue galau tingkat nasional. Apalagi ditambah turunnya hujan, diiringin lagunya Geisha yang Lumpuhkanlah Ingatanku sambil duduk dipinggir jendela. Waktu hujan diluar udah mulai reda, hujan dihati gue justru semakin deras waktu hal itu beneran kejadian.
Gue udah berusaha, untuk berubah menjadi yang lebih baik demi dia. Tapi rasanya percuma waktu dia justru mutusin ninggalin gue dengan mudahnya. Apa gue segitu gak penting di hidup dia? Apa selama ini gue cuma figuran yang cuma numpang lewat gitu aja?
Komentar
Posting Komentar