Akhir akhir ini gue masih aja suka ngegalau dan keinget sama dia. Padahal ini udah masuk bulan ke empat. Dua bulan lagi, setengah tahun tetep aja gue masih stuck ngegalau kayak gini.
Entah kenapa, dia gak pernah bener bener pergi dari fikiran gue. Meskipun saat ini, gue punya jutaan hal yang bisa gue fikirin. Lost contact sama dia udah biasa, udah empat bulan gak pernah denger kabar dia lagi. Tapi kenangan masih melekat, pekat.
Gue tau, gue sangat mencintai seorang coward semacam dia. Laki laki yang sebenarnya gak pantes buat dicintai setulus dan sedalam itu. Kalo di hidup ini gue punya delete button, gue bakalan hapus semua memory dalam otak gue yang menyangkut soal dia.
The biggest coward is a man who awakens a woman's love with no intention of loving her. - Bob Marley
Gue paham selama ini gue mencintai orang yang salah, gue mengerti kalau selama ini gue masih memikirkan hal yang seharusnya gak gue fikirin. Tapi kenyataanya disini otak gue gak bisa berhenti mikirin dia kadang kadang.
Gue inget, kemarin sore waktu gue lagi relax, tiba tiba gue mendengar sepenggal lagu yang.... Bener bener bikin gue sigh banget. Lyricsnya kalau gak salah gini "Cintai aku lagi, seperti waktu itu, tak mampu ku ingkari hatiku masih merindu. Sayangi aku lagi, tak mampu ku sendiri, tanpa cintamu, tanpa hadirmu." entahlah intinya gitu..
Bukan berarti gue kepengen banget dia balik sama gue gitu, enggak -_- gue udah punya seseorang yang akhirnya secara perlahan menyembuhkan luka yang gue rasakan. Luka dihati gue terlalu dalam jadi, penyembuhan ga bisa se singkat itu. Butuh waktu, kesabaran, ketulusan.. Untuk menghadapi gue.
The truth is everybody is going to hurt you; you just gotta find the ones worth suffering for.
Gue hanya butuh untuk menemukan seseorang yang worth it untuk gue. Yaaa seseorang yang worth it ini gak semudah itu gue temukan sih emang. Apalagi yang bisa membuka hati gue, menyembuhkanya sekaligus.
Komentar
Posting Komentar