Gue udah lama banget kayaknya gak ngepost, belakangan ini gue sibuk banget, tugas numpuk gak pernah ada surutnya. Saat itu gue lagi duduk merenungi nasib atau lebih tepatnya sih diri gue sendiri ya, gak tau kenapa sih gue kepikiran sebuah lagu yang.... Menurut gue beneran ngegambarin sosok gue banget. Gue galau hampir dua bulan ini, gue terjatuh dan gak bisa bangkit lagi, gue tenggelam dalam lautan luka, dan gue tersesat sampai gak tau dimana jalan pulang, dan hati gue remuk seperti butiran debu.
Oke gue tau alay, tapi gimana sih, sampai kapanpun gue gak akan pernah bisa ngelupain. Ya mustahil aja gitu menurut gue untuk ngelupain walaupun banyak orang bilang Nothing's impossible. Cuma ya namanya udah kenal, pernah sedeket itu, punya perasaan sedalam itu, punya status istimewa, bisa menyentuh dan dideket dia yang belum tentu semua orang bisa melakukan itu, ya rasanya gak mungkin, bener bener gak mungkin banget ngelupain. Pasti ada saatnya akan selalu keinget, kecuali gue bener bener amnesia mendadak baru bisa lupa yang beneran lupa.
Menurut gue, lebih tepatnya sih mengikhlaskan, ya walaupun gue tau banget kalau mengikhlaskan gak semudah membalikan telapak tangan. Cuma dengan jalan mengikhlaskan, semua akan terasa lebih mudah, lebih enteng, dan gak ngeberatin.
Karena sampai kapanpun, rasa sakit akan kehilangan orang yang dicinta, gak akan pernah bener bener sembuh. -Ardianadw
Sekali lagi gue tegasin, gue menulis ini, menceritakan hal ini, bukan berarti gue belum move on. Hanya aja gini, melupakan itu gak akan pernah bisa menurut gue. Tapi gue udah belajar merelakan dan mengikhlaskan hal yang sangat sulit untuk gue, sampai saat ini gue lakukan. Gue udah menemukan seseorang yang baru, akhirnya setelah sekian lama ya, yang bisa membuka hati gue secara perlahan. Walaupun perasaan ini belum bisa sedalam saat gue sama dia.
Karena menurut gue, rasa yang kita punya saat menyayangi seseorang selalu berbeda kedalamannya. Karena perasaan setiap orang gak punya batas ukur, perasaan seseorang hanya bisa dirasakan oleh orang tersebut, tanpa pernah bisa diukur dengan angka.
Lagu yang bener bener cerminan diri gue saat itu adalah lagunya Dewi Lestari yang judulnya Malaikat Juga Tahu, entah sebenernya ini lagu Dewi Lestari atau Glen Fredly ya karena lagu ini dinyanyikan ulang oleh Glen juga saat itu.
Lyrics nya :
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri cintakulah yang sejati
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus ku temani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi karena tak sanggup sendiri
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini ooh silakan kau adu
Malaikat juga tahu, malaikat juga tahu
Aku yang jadi juaranya
Komentar
Posting Komentar