Langsung ke konten utama

Kalau Kata Test Psikotest Sih Kita Gak Cocok...

Hai gais, gue balik lagi nih *backsoundlaguyounglex*. Seperti janji gue sebelumnya, di post kali ini gue akan menjelaskan tentang 4 kepribadian dasar manusia.

Jadi kita kaum manusia, punya 4 kepribadian dasar. Yang pertama itu, Sanguinis atau si Agresif. Yang kedua, Melankolis atau si Defensif. Yang ketiga, Kholeris atau si High Profile. Dan yang terakhir Plegmatis atau si Low Profile.

Jadi setiap manusia punya dua sifat kepribadian dasar paling dominan dalam dirinya. Dan gue, kebetulan adalah kombinasi antara Plegmatis dengan Melankolis. Dimana sisi Plegmatis gue jauh lebih dominan dibanding si Melankolis gue.

Plegmatis itu orangnya simple dan paling gak suka namanya ribet. Iya sih gue akuin gue emang males banget ngeribetin sesuatu yang sebenernya gak perlu dibikin ribet.

Nah si plegmatis ini adalah pendengar paling baik, jadi kalo mau curhat cocoknya ke si plegmatis ini karena dia akan ngedengerin semua cerita tanpa nyela dan alasan -males ngedengerin-. Pokoknya plegmatis itu pendengar paling baik deh.

Si plegmatis ini juga orangnya cuek, cuek banget. Ditambah lagi dia nih termasuk orang yang lelet dan terlalu santai. Jadi orang plegmatis tuh butuh sering sering dikasih motivasi buat maju dan biar ga stuck disitu aja.

Plegmatis juga termasuk kategori orang orang introvert. Si plegmatis ini juga sering di sebut si pecinta damai. Orang orang plegmatis biasanya cenderung menghindari konflik dan memilih untuk mengalah, dan lebih suka memendam sesuatu sendirian.

Orang plegmatis itu tipe yang baik hati, pribadi yang rendah hati, kategori orang yang penyabar dan keliatannya kalem.

Tapi kelemahannya, si Plegmatis ini orang yang lelet dan suka menunda nunda. Kadang gak banyak ngomong tapi sekalinya ngomong bijaksana banget. Dia suka memotivasi orang lain, tapi sebenarnya dia sendiri butuh banget motivasi karna sikapnya yang lelet dan kadang seneng mendem masalah sendirian.

Orang plegmatis itu simpatik banget, jadi cocok pokoknya dijadiin temen curhat. Tapi dia juga terlalu pemalu dan lebih suka dibelakang layar dan jadi penonton sambil mengawasi daripada harus terlibat.

Nah kalo Melankolis, dia punya empati yang tinggi, tipe yang pemikir dan sangaaaaat sensitif. Kategori orang romantis dan cukup berbakat di bidang musik.

Kelemahan atau menurut gue sih kelebihan ya, orang melankolis ini jarang egois. Karena orang melankolis ini senengnya berkorban, bahkan ngorbanin diri sendiri demi orang lain.

Dia juga gak suka menonjolkan diri dengan segala kelebihan yang sebenarnya dia milikin a.k.a low profile. Dia lebih suka berada dibelakang layar dan kayak gak mau terkenal. Berbanding terbalik kan sama si sanguinis yang kepengen populer dan dikenal banyak orang.

Orang melankolis cenderung lebih suka menyendiri dan kadang juga suka masih terjebak dimasa lalu dengan baca cerita cerita sedih sambil nangis di pojokan kamar.

Tipe introvert yang senengnya nyembunyiin masalah, mungkin cerita tapi juga cuma ke orang yang dipercaya sama dia. Dia juga sukanya ngeremehin dirinya sendiri dan kekurangan kepercayaan diri.

Sedangkan si 'doi' ini menurut gue adalah jenis orang Kholeris. Dimana Orang Plegmatis berbanding jaih terbalik sama orang Kholeris. Jadi orang kholeris dan plegmatis gak akan pernah bisa nyatu, dan selalu kontra kayak kutub magnet.

Plegmatis orang yang cinta damai dan paling gak suka konflik sedangkan si kholeris justru seneng konfrontasi. Pokoknya banyak banget hal yang bikin gue dan 'dia' ini gak cocok satu sama lain. Gue akan menjabarkan ya tipe Kholeris ini, yang biasanya sering disebut Si Kuat.

Jadi orang Kholeris tuh biasanya suka ngatur dan memerintah orang. Tipe yang gak sabaran banget dan pengen cepet cepet aja, sedangkan gue si plegmatis orangnya nyantai dan cenderung nunda nunda.

Orang kholeris juga cepet marah dan arogant, suka berperilaku kasar juga. Terus senengnya kontroversi dan pertengkaran sedangkan si plegmatis adalah orang paling cinta damai dan menghindari konflik.

Kholeris juga kurang bersimpati terhadap sesamanya, sedangkan si plegmatis punya rasa simpati yang tinggi.

Orang kholeris juga suka memperalat orang lain demi mencapai tujuannya, suka memanipulasi orang lain, dan kalau dia salah dia gengsi dan paling anti banget sama yang namanya Minta MAAF.

Orang kholeris cenderung kaku. Dia juga punya ego yang besar sedangkan si plegmatis ini tipe yang gak egois.

Orang kholeris juga biasanya keinginan untuk bersaingnya besar, dia paling gak suka dibantah, paling gak mau kalah, dan cenderung mendominasi dimana dia berada. Dia ingin di akui, dia pengen dipuja oleh semua orang, dia angkuh dan memandang rendah orang lain.

And the last, orang kholeris itu adalah orang paling keras kepala.

Jadi sekarang paham kan, gimana bedanya 180° gue sama si 'dia' ini?
Yah perbedaan emang bukan halangan seandainya aja masih bisa untuk disatukan. Tapi kalau seumur hidup gue disatukan dengan orang seperti ini mungkin diumur 30 tahun nanti gue udah penuh uban karena mikirin 'dia' yang selalu bikin gue naik darah. Dan dada gue menjadi rata diumur 40, karena gue kebanyakan ngelus dada akibat kelakuannya yang super nyebelin.
Dan diumur 50 tahunan gue udah mati berdiri karna akhirnya gue gak kuat menghadapi dia dengan segala sifat buruknya yang gak pernah berusaha berubah untuk jadi lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Best Moment : Masa SMP.

Demi apa gue kangen banget masa smp gue dulu. Gue nyesel, kenapa waktu berjalan secepet ini. Kenapa dulu gue pengen cepet SMA dan ninggalin masa SMP gue. Gue ga pernah bisa lupain kenangan tiga tahun yang terasa paling indah, di hidup gue. Gue jauh lebih merasa nyaman dan bisa menjadi diri gue sendiri, tanpa paksaan, tanpa tekanan, di SMP gue dulu. Rasanya gue ingin pergi sekolah setiap harinya, walaupun banyak tugas, bete, atau apapun hambatannya, gue selalu suka masa SMP gue dulu. Gue rasanya kangen banget, sama kebodohan dan keteledoran yang dulu gue lakukan di SMP. Kenapa dulu gue ingin sekali cepat cepat menanggalkan seragam kesayangan putih biru gue? Kenapa dulu gue ingin sekali cepat cepat perpisahan? Kelulusan? Gue menyesal. Nyesel nyia nyiain waktu yang gue punya dengan gitu aja. Emang bener kata pepatah, penyesalan selalu datang belakangan. Belakangan ini, setiap gue ingat masa SMP gue dulu, gue bisa dengan gampangnya meneteskan air mata. Lebay emang tapi beginilah gue, si

Girls... I wanna tell you something about hair.

Yhaaa suka liat ga anak anak jaman lagi pada ngetrend, pake warna rambut yang atasnya item bawahnya berwarna? Like atasnya item, bawahnya pake warna merah ngejreng wild berry? Atau pirang keorenan macem cabe cabean? Wkwk and with proud they called it Ombre. Lol hahaha gue sendiri yakin mereka ga tau what's real definition of ombre. Dan cuma karna trend aja mereka ngecat rambut terus bilang ombre. Padahal bukan. Gue sendiri udah pernah pake trend rambut itu, dengan atas warna item terus bawahnya berwarna dari jaman gue kelas 8 smp sekitar tahun 2013 an. Ini rambut gue dulu, dua tahun yang lalu waktu ombre dan dipdye belum begitu ngetrend disini. Fyi, ombre muncul tahun 2013. Ombre, bukan cuma sekedar rambut dengan dua warna beda terus disatuin. It's not that simple, ombre juga bukan sekedar teknik, tapi juga ada filosofinya kayak bunga yang mekar, dari atas gelap, semakin kebawah semakin terang. Kalo cuma dua warna it's dipdye! I bold this ya Dipdye . Dipdye, semua orang bis

A Song For You Part 1

Kali ini gue bakalan ngebahas tentang sebuah lagu, yang pernah menggambarkan diri gue banget saat itu. Lagu ini dari Melissa Polinar yang judulnya Try. Disini Melissa coba menjelaskan gimana susahnya dia untuk melupakan kekasihnya, tapi entah kenapa dia selalu ingat lagi ingat lagi sekuat apapun dia coba untuk lupain. Dari awal intro lagu ini udah ketauan banget lagu ini lagu galau, disini melissa memainkan gitarnya secara acoustic dengan suaranya yang pas banget untuk lagu ini, mendayu dayu, santai, penuh penghayatan. Ditambah makna lagu ini sendiri yang sebenernya emang udah 'dalem' dan 'nusuk' kalo bener bener di hayatin. Seolah olah kita bisa rasain apa yang coba Melissa jelasin dilagu ini, dimana Melissa disini kepengen jelasin gimana dia tetep gabisa lakuin hal yang bikin hatinya gak 'stuck' di si cowok itu Gue mengerti, gue seolah bisa rasain, gimana saat itu terasa beneran semua cara udah di lakuin untuk lupain tapi tetep gak bisa. Dan lyrics yang